TERMOKIMIA
I.
REAKSI EKSOTERM & REAKSI
ENDOTERM
·
Reaksi eksoterm → reaksi kimia yang membebaskan / melepas kalor (∆H = –)
·
Reaksi endoterm → reaksi kimia yang menyerap / menerima kalor (∆H = +)
II.
JENIS PERUBAHAN ENTALPI
·
Perubahan entalpi (∆H) pembentukan standar (–)
∆Hfo adalah besarnya
energi untuk pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya pada 298 K dan
1 atm.
·
Perubahan entalpi penguraian standar (+)
∆Hdo adalah besarnya
energi untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya pada 298 K dan
1 atm. Merupakan kebalikan dari ∆Hfo
·
Perubahan entalpi pembakaran standar (–)
∆Hco adalah besarnya
energi dari pembakaran 1 mol suatu zat. Selalu reaksi eksoterm
·
Perubahan entalpi penetralan standar (asam + basa → garam + air)
q kalorimeter = C.∆t q larutan = m.c.∆t
q reaksi = -q larutan ∆H= q reaksi
Keterangan :
q larutan = energi (joule)
q reaksi = energi (joule)
∆H = energi
(joule)
m = massa (kg)
c = kalor
jenis
∆t = waktu (s)
C = kapasitas kalor
III.
PERHITUNGAN ∆H REAKSI
·
Hukum HESS
“Kalor reaksi tidak bergantung
pada lintasan reaksi, tetapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan
akhir reaksi”
·
Berdasarkan perhitungan rumus ∆H pembentukan standar (∆Hfo)
∆H reaksi = ∆Hfo produk - ∆Hfo
reaktan
IV.
PERHITUNGAN ∆H REAKSI DENGAN
ENERGI IKATAN
∆H reaksi = ∑ Ei pemutusan - ∑ Ei
pembentukan
(Ikatan pemutusan) (hasil reaksi)
0 komentar:
Posting Komentar