Energi
dapat diartikan sebagai kemampuan kerja. Energi diperoleh organisme dari
makanan yang dikonsumsinya.
Cahaya
matahari merupakan sumber energi utama kehidupan. Tumbuhan berklorofil
memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang menggunakan
cahaya untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik disebut organisme
fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia
untuk membuat makanan disebut organisme kemoautotrof.
Golongan
organisme autotrof merupakan makanan penting bagi organisme heterotrof.
Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri,
misalnya manusia, hewan, dan bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof
berupa organik yang sudah jadi. Aliran energi merupakan rangkaian urutan
pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain. Dimulai dari sinar
matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer, ke konsumen tingkat tinggi
sampai ke tingkat saproba.
Pengalihan
energi juga berlangsung melalui sederetan organisme yang memakan dan yang
dimakan di dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan. Daur energi dan
aliran energi ini berlangsung dalam ekosistem.
a) Rantai makanan
Para
ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai
parasit, dan rantai saprofik.
1. Rantai pemangsa
Dalam
rantai pemangsa, landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen.
Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbifora sebagai konsumen
tingkat satu, dilanjutkan dengan hewan karnifora yang memangsa herbifora
sebagai konsumen tingkat dua dan berakhir pada hewan pemangsa karnifora maupun
herbifora sebagai konsumen tingkat tiga atau empat.
2. Rantai Parasit
Rantai
parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai
parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3. Rantai Saprofik
Rantai
saprofik dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai, misalnya jamur dan
bakteri.
Rantai-rantai
di atas tidaklah berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu dengan yang
lainnya sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
b) Tingkat trofik
Organisme
dalam kelompok ekologi yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam
tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada
rantai makanan yang bernomor sama dengan tingkat makan-memakan.
Sumber
energi terbesar di bumi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat
proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan CO2 dari
udara. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik
pertama. Hewan herbivor atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota
tingkat trofik kedua. Karnivor yang secara langsung memakan herbivor termasuk
tingkat trofik ketiga. Karnivor yang memakan karnivor ditingkat trofik ketiga
termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.
c) Piramida Ekologi
Struktur
trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada tiga
jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida
energi.
1. Piramida jumlah
Komposisi
organisme yang tergolong tingkat trofik dapat disajikan dalam piramida jumlah.
Organisme ditingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan
organisme ditingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang.
Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal jumlah tumbuhan selalu
banyak daripada organisme herbivor. Demikian pula, jumlah herbivor selalu lebih
banyak daripada jumlah karnivor tingkat I. Karnivor tingkat I selalu lebih
banyak daripada karnivor tingkat II. Piramida jumlah ini didasarkan atas jumlah
organisme ditiap tingkat trofik.
2. Piramida Biomassa
Piramida
jumlah yang sederhana seringkali kurang membantu dalam memperagakan aliran
energi dalam ekosistem. Pengggambaran yang lebih realistik dapat disajikan
dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup diwaktu
tertentu. Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh
organisme di habitat tertentu, dan dinyatakan dalam gram.
Untuk
menghindari kerusakan habitat, maka biasanya pengukuran menggunakan metode
sampel. Sampel diukur, kemudian total seluruh biomassa dihitung dengan
perbandingan tertentu. Pengukuran seperti ini akan menghasilkan informasi yang
lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.
3. Piramida Energi
Piramida
energi dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama.
Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi
dalam ekosistem.
Pada
piramida energi terjadi penurunan jumlah energi berturut-turut dari tingkat
trofik terendah sampai tingkat trofik tertinggi. Berkurangnya energi pada
setiap tingkat trofik terjadi karena hal-hal berikut:
1) Hanya
sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2) Makanan
yang dimakan tidak bisa seluruhnya dicerna dan ada yang dikeluarkan sebagai
sampah.
3) Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi
bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
0 komentar:
Posting Komentar